
Apa untung dan ruginya beli rumah jadi dan apa untung
ruginya bangun sendiri? Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Ketika anda memilih beli rumah jadi, baik kepada perorangan
maupun ke developer, anda tidak perlu memikirkan soal tanah, perijinan, biaya
material dan tukang. Memilih membangun sendiri tentu harus memiliki tanah
terlebih dahulu, menentukan desain, RAB, dan lainnya. Memang bagi yang
membangun sendiri rumahnya ada kepuasan tersendiri yang didapat, namun bagi
yang ingin praktis, pilihan untuk membeli rumah jadi jelas lebih
menguntungkan.berikut perbandingan mana yang lebih anda pilih membangun rumah
sendiri atau membeli rumah jadi.
Membangun Rumah Sendiri
Bila Anda berniat membangun sendiri rumah
anda, maka beberapa hal berikut ini penting untuk anda perhatikan :
1. Karena membeli lahan sendiri,
berhati-hatilah mendapatkannya. Perhatikan surat-surat tanah tersebut dan
periksakan ke Badan Pertahanan Nasional (BPN) setempat. Jangan lupa juga, cek
peruntukan lahan tersebut ke Dinas Kota/Daerah, apakah lahan tersebut boleh
dibangun rumah tinggal sesuai keinginan Anda.
2. Anda tentu saja tak terikat dengan jadwal
pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR), karena Anda yang menentukan
jadwal/progres pembangunan rumah.
3. Buat dulu blue print rumah Anda, yang akan
berfungsi sebagai pedoman saat mengurus Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
Sebaiknya konsultasikan dengan rekan yang mengetahui desain rumah, atau
(menurut saran saya) Anda hubungi arsitek. Dengan memiliki IMB, Anda bisa
menghemat bahkan terbebas dari biaya ‘terselubung’.
3. Kalau IMB sudah ditangan, sekarang tinggal
membuat skala prioritas ruangan yang akan dibangun. Jadi, dengan dana yang
terbatas sekalipun, Anda tetap bisa membangun ruangan-ruangan penting seperti
ruang keluarga dan kamar mandi. Dalam ruang keluarga ini, sementara bisa
berfungsi sebagai kamar tidur, ruang makan, dan dapur. Sedangkan kamar mandi
memang sangat diperlukan sehari-hari. Surveilah harga bahan bangunan yang
diperlukan. Kecuali cat dan semen yang memiliki harga dan kualitas bervariasi,
pastikan Anda mendapatkan bahan bangunan yang berkualitas baik.
4. Selanjutnya, pastinya Anda juga akan
melakukan finishing rumah. Biaya yang dikeluarkan bisa mencapai 30 persen dari
harga bangunan. Karena tak sedikit, Anda bisa melakukannya pelan-pelan. Anda
boleh saja memilih untuk mengutamakan finishing di dalam rumah daripada diluar
rumah, mengingat estetika dan kesehatan lingkungan di dalamnya. Untuk dinding
dalam, bisa dikapur atau dengan cara lain. Terutama jika Anda ingin mengekspose
dinding (tanpa perlu finishing). Yang jelas, pengerjaan dinding dilakukan
dengan rapi.
5. Cat rumah dengan warna terang, antara lain
bisa membuat ruangan menjadi terang dan luas, sehingga menghemat penerangan.
Pelajari bagaimana memilih warna cat rumah disini.
6. Dengan demikian, Anda bisa mendiami
“istana” yang Anda bangun dengan keinginan sendiri. Setelah Anda tinggal
didalamnya, tentunya penghasilan dan uang tabungan akan terkumpul lagi.
Waktunya menambah kamar tidur dan ruangan lainnya seperti ruang tamu, kamar
pembantu, garasi, dan sebagainya. Maka, bangunan rumah Anda berhasil didirikan
secara keseluruhan.

bila Anda memilih membangun sendiri pelajari kiatnya bagaimana
menekan anggaran membangun rumah. Bagaimana caranya membangun rumah sejuk
alami. Pelajari kapan waktu yang tepat membangun rumah, jangan sampai terhambat
akibat cuaca. Juga bagaimana tipsnya dalam mempekerjakan tukang. Lebih amannya.
pakai jasa kontraktor dalam melaksanakan proyek Anda. Anda tidak perlu repot
mencari tukang ahli, membeli material dan lainnya. Amanahkan semuanya pada
kontraktor yang Anda percayai.
Membeli Rumah Jadi
Membeli rumah jadi bisa jadi pilihan bagi
anda yang tidak punya banyak waktu untuk mengurus pembangunan rumah, atau yang
ingin praktis. Beberapa keuntungan yang bisa anda peroleh antara lain :
1. Tak perlu repot meneliti dan mencari harga
tanah yang pas sesuai kantong. Anda bisa mendapatkan rumah idaman dengan
mengajukan KPR di bank. Anda langsung memiliki dan menempati rumah meski hanya
membayar maksimal 37 persen dari harga rumah.
2. Mendapatkan bunga KPR yang rendah
(dibanding bungan pinjaman lainnya), jadi Anda bisa mengalihkan kredit mobil
dan kartu kredit ke KPR.
3. Legalitas rumah lebih terjamin.
4. Harga rumah lebih terjaga.
6. Dana membeli rumah yang tersisa bisa
digunakan untuk rencana keuangan lainnya misalnya, berinvestasi, berdagang
ataupun berlibur.
7. Dekat dengan berbagai fasilitas di
perumahan tersebut, misalnya sekolah, mall, pasar, bank, dll.

Jika Anda memilih beli rumah jadi, belilah
kepada developer yang memiliki reputasi. Pilih lokasi yang strategis dan
kawasan yang nyaman. Atau kalau Anda men-takeover, pelajari tips dan triknya.
Pertimbangkan untung dan ruginya antara beli cash dengan KPR. KPR mana yang
Anda pilih, apakah konvensional atau syariah. Pelajari bagaimana tipsnya agar
KPR Anda disetujui Bank (jika membeli lewat KPR), juga bagaimana agar bisa
tanpa DP (uang muka), bahkan tanpa uang sama sekali. Jangan sampai niat Anda
mendapatkan KPR terhalang hanya karena soal sepele. Jangan lupa mempelajari
bagaimana agar pengajuan KPR Anda diterima Bank. (diambil dari berbagai sumber)
RB Properti 2016