Rumah Adat Jawa Tengah: Joglo
2016-12-03 11:19:51
Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi penting di
Pulau Jawa. Selain karena hiruk-pikuk ekonominya, Provinsi ini juga tersohor
karena unsur kebudayaannya yang masih terjaga. Salah satu warisan leluhur yang menjadi daya pikat
provinsi ini adalah Joglo. Apa Joglo itu? Hakekatnya Joglo adalah sebutan bagi rumah adat Jawa Tengah.Bangunan ini menarik dikaji,
baik itu dari segi historis maupun arsitekturnya yang sarat dengan nilai
filosofis khas Jawa.
Joglo Dan Unsur
Pembangunnya
Sangat menarik untuk mengkaji rumah adat Jawa Tengah ini sebab kita secara langsung akan bersinggungan
dengan nilai-nilai luhur. Jadi, Joglo bukan sekedar hunian. Lebih dari itu, ia
adalah simbol. Simak saja kerangka rumahnya yang berupa soko guru. Jika
diamati, ada empat pilar utama yang menjadi penyangga utama rumah. Tiang utama
ini masing-masing mewakili arah angin, barat-utara-selatan-timur. Lebih detil
lagi, di dalam soko guru terdapat apa yang dikenal dengan tumpangsari yang
disusun dengan pola yang terbalik dari soko guru.
Jika bagian-bagiannya dibedah, maka rumah adat
Jawa Tengah ini terdiri atas beberapa bagian yakni pendhopo, pringgitan dan
juga omah ndalem/omah njero. Yang dimaksud dengan Pendhopo adalah bagian Joglo
yang lazim dipakai untuk menjamu tetamu. Sementara itu, Pringgitan sendiri merupakan
bagian dari ruang tengah yang umum dipakai menerima tamu yang lebih dekat.
Sementara itu, yang dikenal dengan istilah Omah Ndalem atau Omah Njero adalah
ruang dimana keluarga bisanya bercengkrama. Ruang keluarga ini pun dibagi lagi
ke dalam beberapa ruangan (kamar/senthong), yakni senthong tengah, kanan dan
juga kiri.
Tak hanya pembagian ruangan, beberapa fitur
Joglo juga melambangkan nilai filosofis yang dalam. Sebut saja bagian pintu
rumah Joglo yang berjumlah tiga. Pintu utama di tengah, dan pintu lainnya ada
di kedua sisi (kanan dan kiri) rumah.Tata letak pintu ini tidak sembarangan. Ia
melambangkan kupu-kupu yang sedang berkembang dan berjuang di dalam sebuah
keluarga besar.
Selain itu, di dalam Joglo juga dikenal sebuah
ruangan khusus yang diberi nama Gedongan. Ia berperan sebagai tempat
perlindungan, tempat kepala keluarga mencari ketangan batin, tempat beribadah
dan masih banyak lagi kegiatan sakral lainnya. Di beberapa rumah Joglo,
Gedongan biasa digunakan multirangkap sebagai ruang istirahat atau tidur. Di
lain waktu, ia juga bisa dialihfungsikan sebagai kamar pengantin yang baru saja
menikah.
Simbol Status Sosial
Sama seperti rumah adat di daerah lainnya, Joglo
juga bisa dijadikan acuan untuk menakar status sosial seseorang. Meski diakui
sebagai rumah adat Jawa Tengah, tapi tidak semua rakyat atau masyarakat Jawa
Tengah memiliki rumah ini. Mengapa? Sebab meski tampilannya cukup sederhana,
namun kerumitan bahan baku serta pembuatan menjadikan proses pembangunan Joglo
memakan biaya juga waktu yang melimpah. Dahulu, hanya kalangan priyayi dan
bangsawan yang memiliki rumah apin ini. Kini, mereka yang bukan bangsawan tapi
berduit bisa saja membangun rumah elegan dan klasik tersebut.
Joglo sebagai rumah tradisional dikenal memiliki
desain yang tidak sembarangan. Desain juga struktur ini kemudian mengerucut
pada pembagian rumah Joglo itu sendiri, antara lain:
·
Rumah Joglo Pangrawit.
·
Rumah Joglo Jompongan.
·
Rumah Joglo Limasan Lawakan.
·
Rumah Joglo Semar Tinandhu.
·
RUmah Joglo Mangkurat.
·
RUmah Joglo Sinom.
·
RUmah Joglo Hageng.
Oleh karena cita rasa seni yang tinggi tercermin
dari rumah adat Jawa Tengahtersebut,
tidak heran jika ia menjadi salah satu aset budaya yang wajib untuk
dilestarikan dari generasi yang satu hingga generasi selanjutnya.
Sumber : http://kebudayaan1.blogspot.co.id/2013/10/rumah-adat-jawa-tengah-joglo.html